Senin, 17 Oktober 2011

IMPLEMENTASI BASIS DATA

Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.
- Merupakan upaya membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori sekunder (disk) dengan bantuan DBMS
- Diawali dengan melakukan transformasi model data ke skema/struktur basis data
- Diagram E-R ditransformasi ke basis data secara fisik
- Himpunan entitas dan relasi ditransformasi ke tabel-tabel (file-file data)
- Atribut-atribut dari himpunan entitas dan relasi ditransformasi ke field-field dari tabel yang sesuai

Operasi dasar basis data :
  1. Create database
  2. Drop database
  3. Create table
  4. Drop table
  5. Insert
  6. Retrieve / Search
  7. Update
  8. Delete
Pemanfaatan basis data :
  1. Salahsatu komponen penting dalam sistem informasi, kerana merupakan dasar dalam menyediakan informasi
  2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat waktu dan relevan.
  3. Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
  4. Hubungan data dapat ditingkatkan
  5. Manipulasi terhadap data dengan cepat dan mudah
  6. Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan
Penerapan basis data
~ Tidak ada sistem informasi yang yang bisa dibangun tanpa adanya basis data

Kriteria basis data :
  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah basis datanya
  3. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya
  4. Dapat digunakan dengan cara berbeda-beda
  5. Kerangkapan data minimal
Sistem basis data menjadi bagian dari sistem informasi dari beberapa organisasi.
Tahun 1960 an sistem informasi didominasi dengan sistem file, tetapi sejak awal 1970
an organisasi mulai berpindah ke sistem basis data. Untuk mengakomodasi sistem,
beberapa organisasi menbuat posisi administrator basisi data (DBA) auntuk mengontrol
aktifitas basis data. Kemudian, information resource management (IRM) juga
diperkenalkan oleh organisasi yang besar sebagai kunci kesuksesan manajemen bisnis.Terdapat beberapa alasan :
  •  Data dianggap sebagai resource yang bekerjasama, dan manajemen dan kontrol dilakukan terpusan untuk pekerjaan yang lebih efisien dalam organisasi
  • Fungsi dalam organisasi dikomputerisasi, sebagai kebutuhan ketersediaan data yang besar dan up to date.
  • Seiring pertumbuhan data dan aplikasi relasi yang lebih kompleks dari data perlu dimodelkan dan diatur.
  • Terdapat konsolidasi dari information resource pada beberapa organisasi.
Sistem basis data memenuhi 4 kebutuhan seperti dijelaskan sebelumnya dalam
ukuran besar. Dua karakteristik tambahan dari sistem basis data yang juga sangat
bernilai :
  • Data independence mem-proteksi program aplikasi dari perubahan dalam organisasi logika dan akses fisik dan struktur penyimpan.
  • External shemas (views) memungkinkan data yang sama digunakan untuk beberapa
    aplikasi dengan setiap aplikasi mempunyai pandangan sendiri terhadap data.
    Sistem basis data menyediakan aplikasi baru yaitu :
    • Integritas data pada multiple aplikasi ke dalam basis data tunggal.
    • Pengembangan yang simple dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi seperti SQL.
    • Kemungkinan didukung untuk browsing dan query oleh manajer dalam pemrosesan
    transaksi level produksi yang besar.
Transformasi model data ke basis data fisik

  1.      Transformasi umum/dasar 
  2.      Implementasi himpunan entitas lemah dan sub entitas 
  3.      Implementasi relasi tunggal (unary relation) 
  4.      Implementasi relasi multi entitas (N-ary relation) 
  5.      Implementasi relasi ganda (redundant relation) 
  6.      Implementasi spesialisasi dan generalisasi 
  7.      Implementasi agregasi
 

Minggu, 02 Oktober 2011

Citra Digital

Pengolahan Citra Digital , Citra (image) didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi f(x,y) di mana x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f pada setiap pasang (x,y) disebut intensitas (gray level) citra pada titik tersebut. Jika x dan y berhingga (finite) dan diskrit (tdk kontinyu) maka disebut citra digital. Elemen-elemen x dan y disebut elemen citra / pels / pixel. Citra digital adalah citra dengan f(x,y) yang nilainya didigitalisasi-kan (dibuat diskrit) baik dalam koordinat spasialnya maupun dalam gray level nya. Tujuan pengolahan citra digital adalah untuk mendapatkan citra baru yang lebih sesuai untuk digunakan dalam aplikasi tertentu. Salah satu jenis pengolahan citra adalah yang disebut dengan contrast stretching . Contrast stretching ini adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan citra baru dengan kontras yang lebih baik daripada kontras dari citra asalnya. Citra yang memiliki kontras rendah dapat terjadi karena kurangnya pencahayaan, kurangnya bidang dinamika dari sensor citra, atau kesalahan setting pembuka lensa pada saat pengambilan citra. Ide dari proses contrast stretching adalah untuk meningkatkan bidang dinamika dari gray level di dalam citra yang akan diproses. 

Di dalam bidang komputer, sebenarnya ada tiga bidang studi yang berkaitan
dengan data citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu:
1. Grafika Komputer (computer graphics)
Grafika Komputer bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau picture) dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran, dan sebagainya. Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran, tebal garis, warna, dan sebagainya. Grafika komputer memainkan peranan penting dalam visualisasi dan virtual reality. Contoh grafika komputer misalnya menggambar sebuah ‘rumah’ yang dibentuk oleh garis-garis lurus, dengan data masukan berupa koordinat awal dan koordinat ujung garis
2. Pengolahan Citra (image processing)
Pengolahan Citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra masukan. Termasuk ke dalam bidang ini juga adalah pemampatan citra (image compression).
3. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation)
Pengenalan Pola mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh mesin (dalam hal ini komputer). Tujuan pengelompokan adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra. Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mampu membedakan suatu objek dengan objek lainnya. Kemampuan sistem visual manusia inilah yang dicoba ditiru oleh mesin. Komputer menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi, memproses citra tersebut, dan memberikan keluaran berupa deskripsi objek di dalam citra.