Sabtu, 10 November 2012

REMOTE SENSING

Remote sensing adalah salah satu metode pengamatan atau pengukuran unsur-unsur spasial permukaan bumi. Metode yang sangat efektif & efisien ini banyak memiliki varians dalam menyediakan rekaman data spasialnya. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan data rekaman sensor-sensor terkait hingga produksi akhir data spasialnya (hardcopy), dilakukanlah proses-proses pengolahan citra dijital. Dalam kaitan inilah hadir ER Mapper dengan peran sentralnya. ER Mapper adalah salah satu perangkat lunak pengolahan citra dijital. Perangkat lunak yang dilengkapi dengan user-interface yang user-firendly dan memiliki hampir semua fungsionalitas pengolahan citra dijital ini sangat mudah dan praktis untuk digunakan oleh setiap pengguna; tidak terkecuali seorang pemula sekalipun. Selain itu, di dalamnya, terdapat fasilitas help dan online tutorial yang dapat memudahkan para pemakainya. Oleh karena itu, tidak heran, jika sejak peluncuran versi awalnya, ER Mapper telah merebut hati setiap praktisi bidang-bidang remote sensing dan digital image processing.

Secara umum, fungsionalitas & fasilitas yang dimiliki oleh perangkat lunak ER Mapper adalah: implementasi citra dijital dalam bentuk algorithm dan virtual dataset yang sangat efisien; koreksi radiometrik & geometrik citra; tampilan citra greyscale, pseudocolor, dan komposit berwarna [natural color & false color]; tampilan 2D, shading & sun-angle, perspektif 3D, dan 3D flythrough; meningkatkan kualitas [kontras] citra; pengaturan layer/band citra; transformasi histogram citra; penerapan formula (hitungan dan reklasifikasi) & filter; geolinking & geocoding citra; manipulasi DEM [gridding, contouring, gradien, dan aspect]; membuat mosaik citra; klasifikasi citra (supervised & unsupervised); import-eksport & konversi format raster-vektor; menyusun komposisi layer raster & vektor [mencetak layout]; user-interface yang user-friendly dan wizard; dokumen instalasi; user-guide; online help & tutorial.

PENGERTIAN REMOTE SENSING MENURUT BEBERAPA AHLI :

  1. (Curran, 1985) remote sensing, yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna 
  2. (Lillesand dan Kiefer, 1998) remote sensing adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji 
  3. Everett Dan Simonett (1976) remote sensing merupakan suatu ilmu, karena terdapat suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan dan lain sebagainya.
  4. (Colwell, 1984) remote sensing , yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera . Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh.
  5. (Campbell, 1987) remote sensing, yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh . Hal ini biasanya berhubungan dengan pengukuran pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu objek.
  6. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu, Ilmu teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
 
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh :
Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas :
  • Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari
  • Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
  • Waktu penyinaran
  • Bentuk permukaan bumi
  • Keadaan cuaca
Atmosfer
Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Interaksi antara tenaga dan objek


 
Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

Sensor dan Wahana
  • Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
  1. Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
  2. Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
  • Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
  1. Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
  2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi
  3. Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi.
Perolehan Data
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
  • Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
  • Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.
Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:
  • Bidang militer
  • Bidang kependudukan
  • Bidang pemetaan
  • Bidang meteorologi dan klimatologi
 3. Manfaat Penginderaan Jauh terhadap berbagai disiplin ilmu :

A. BIDANG KEHUTANAN

Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaan dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.

B. BIDANG PENGGUNAAN LAHAN

Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.

C. BIDANG PEMBUATAN PETA

Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.

Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah.

D. BIDANG METEOROLOGI (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA)

Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
  1. Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara. 
  2. Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon m Mengamati sistem/pola angin permukaan.
  3. Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi.
E. BIDANG OSEANOGRAFI (SEASAT)

Manfaat penginderaan jauh di bidang oseanografi (kelautan) adalah sebagai berikut.
  1. Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar tampak (0-200 m). 
  2. Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
  3. Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
  4. Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT).
F. BIDANG HIDROLOGI (LANDSAT/ERS, SPOT)

Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah sebagai berikut.
  1. Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai. 
  2. Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
  3. Pemantauan luas daerah intensitas banjir.

G. BIDANG GEOFISIKA BUMI PADAT, GEOLOGI, GEODESI, DAN LINGKUNGAN (LANDSAT, GEOSAT)

Manfaat penginderaan jauh di bidang geofisika, geologi, dan geodesi adalah sebagai berikut.
  1. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan menggunakan aplikasi GIS. 
  2. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
  3. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi, dan pemantauan persebaran debu vulkanik
  4. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang (uranium, emas, minyak bumi, dan batu bara).
  5. Melakukan pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut. 
  6. Melakukan pemantauan pencemaran udara dan pencemaran laut. (Dra. Sri Hartati Soenarmo MSP, 1993)