Jumat, 18 Mei 2012

ANALISIS TUGAS

1. PENGERTIAN ANALISIS TUGAS

Ditinjau dari pembentuk katanya Analisis tugas berasal dar kata Analisis yang berarti proses pencarian jalan keluar (pemecahan masalah) yang berangkat dari dugaan akan kebenarannya, sedangkan Tugas berarti pekerjaan atau perintah atau melakukan sesuatu fungsi.  Analisis tugas adalah proses menganalisis bagaimana manusia melaksanakan tugas, apa saja yang mereka lakukan, peralatan yang mereka gunakan, dan hal-hal apa saja yang mereka perlu ketahui. Jadi, dapat disimpulkan Analisis tugas adalah proses pencarian jalan keluar terhadap sebuah pekerjaan.

Memeriksa tugas-tugas user untuk mengetahui dengan baik apa yang dibutuhkan user dari interface dan bagaimana mereka akan menggunakannya. Dalam hal ini kita memerlukan analisa dan sketsa (gambaran) bagaimana manusia melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kemudian apa saja yang dilakukan dan alat atau benda apa yang digunakan pada waktu melaksanakan tugas atau pekerjaan tersebut serta hal–hal apa saja yang perlu diketahui.

Analsis tugas bukan hanya pada sistem komputer saja dan interasiknya, dengan mempelajari proses yang berhubungan dan objek pada lingkungan dimana manusia akan menggunakannya dan membutuhkanya itu dapat dikatakan kita sedang menganalisis tugas.

2. SUMBER INFORMASI ANALISIS

Analisis tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas, dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula. Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan,menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan seorang analis berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis mungkin. Bahkan jika dimungkinkan, seorang analis harus dapat memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada sebelum melakukan pengumpulan data yang memakan biaya. Berikut ini adalah beberapa sumber informasi yang dapat diper gunakan untuk membuat analisis tugas :
1.Dokumentasi

Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual, buku instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer. Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan informasi mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin terdapat dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan informasi mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu diperhatikan, dokumentasi jenis ini hanya memberitahukan bagaimana seharusnya suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan pekerjaan tersebut.

2.Observasi

Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium, analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.

3.Wawancara

Bertanya pada seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis seringnya merupakan cara langsung yang cepat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa saja si manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan dan tidak diinginkan.

4 Analisis Awal

Setelah data diperoleh dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun wawancara, maka detail analisis dengan berbagai metode yang ada dapat mulai dilakukan. Untuk tahap awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan menjadi aksi.  Namun hal ini tidaklah selamanya cukup. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam dokumen terutama untuk obyek atau aksi yang dijelaskan secara implisit.

5. Pengurutan dan Klasifikasi

Ada beberapa tehnik untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa analis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri, namun ada juga yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
UIMS sebagai arsitektur konseptual :
Isu utama adalah bagaimana memisahkan antara semantic aplikasi dan interface yang tersedia bagi user. Banyak argument yang baik untuk mendukung pemisahan ini, yaitu :
~Portability : agar aplikasi yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface device-dependent-nya.

~Reusability : pemisahan meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.

~Multiple interfaces : untuk meningkatkan fleksibilitas aplikasi yang interaktif, beberapa interface yang berbeda dibuat untuk mengakses fungsionalitas yang sama.

~Customization : interface user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi

3. PENDEKATAN ANALISIS TUGAS


DEKOMPOSISI TUGAS

 memilah tugas ke sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya Teknik analisa tugas umumnya membuat dekomposisi tugas untuk mengekspresikan aksi yang harus dilakukan, seperti pada contoh di atas. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah hierarchical task analysis (HTA). Output HTA adalah hirarki tugas dan sub-task dan juga plans (rencana) yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-tugas dilaksanakan.

0. In order to clean the house

1. get the vacuum cleaner out ,,,,ambil vacuum cleaner

2. fix the appropriate attachment,,,,atur hingga layak digunakan

3. clean the rooms ,,,,bersihkan ruangan

3.1. clean the hall ,,,,teras

3.2. clean the living rooms,,,,,,ruang keluarga/tamu

3.3. clean the bedrooms,,,,tempat tidur

4. empty the dust bag,,,,kosongkan tempat debunya

5. put the vacuum cleaner and tools away,,,,,taruh pada tempatnya kembali

Plan 3 dapat dibuat lebih spesifik lagi:

Plan 3: do

3.1 every day

3.2 once a week



TEKNIK BERBASIS PENGETAHUAN

melihat apa yang harus diketahui oleh user tentang objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan bagaimana pengetahuan itu diorganisasikan.

Dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya, mirip seperti apa yang dilakukan pada bidang biologi: hewan termasuk dalam invertebrata dan vertebrata, hewan vertebrata adalah ikan, burung, reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya Tujuannya untuk memahami knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas

Pembuatan taksonomi dapat dilihat pada contoh berikut :

Motor controls

Steering steering wheel, indicators

            Engine/speed

            Direct ignition, accelerator, foot brake

            Gearing clutch, gear stick

            Lights

            External headlights, hazard lights

            Internal courtesy light

            Wash/wipe

            Wipers front wipers, rear wipers

            Washers front washers, rear washers

            Heating temperature control, air direction, fan, rear screen heater

            Parking hand brake, door lock

            Percobaan pertama membuat taxonomy kontrol mobil



 C Analisa berbasis relasi-entitas
   
pendekatan berbasis objek, dimana penekanannya pada identifikasi aktor dan objek,relasi dan aksi yang dilakukan.Analisa tugas dikhususkan untuk mengenali kepentingan user. Beberapa aspek analisa tugas sangat mirip dengan model kognitif berorientasi-  goal. Analisa tugas cenderung lebih melihat pada apa yang harus dilakukan oleh user   sedangkan pada model kognitif lebih melihat pada proses kognitif internal seseorang dalam melakukan pekerjaannya (internalmental state), maka granularitasnya biasanya lebih kecil dibandingkan analisa tugas. Diadopsi dari desain database. Dalam database,entitas yang dipilih untuk analisa adalah yang diharapkan untuk direpresentasikan pada system komputer. Dalam analisa tugas, jangkauan entitas tidak terbatas pada komputer entitas termasuk objek fisik, aksi yang dilakukan dan manusia yang melaksanakannya. Objek juga dapat berbentuk komposit dimana membentuk mengandung lebih dari satu objek. Seperti pada pendekatan pengetahuan pusat analisa masalah objek dan aksi,tetapi penekanannya pada hubungan antaranya, ketimbang ‘kemiripan ‘nya. Contoh: Market gardening firm Untuk entitas objek: Object Pump3 simple – irrigation pump Attributes: Status: on/off/faulty Capacity: 100 litres/minute Penekanannya bukan untuk menghasilkan representasi mesin, melainkan untuk  menjelaskan partisipasinya dalam tugas manusia dan komputer.


4. PENGGUNAAN ANALISIS SISTEM

    Menangkap kebutuhan dan desain system
    Mengangkat fokus dari sistem untuk dapat digunakan
    Menyarankan kandidat untuk otomatisasi
    Menyingkap model konseptual pengguna
    Desain antarmuka detil
    Taksonomi menyarankan layout menu
    Daftar objek/aksi menyarankan antarmuka objek
    Frekuensi tugas memandu pilihan default
    Urutan tugas yang ada memandu desain dialog

Catatan

    Analisis tugas tidak pernah bisa komplit
    Desain berbasis tugas kaku
    sistem yang tidak fleksibe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar